BISNIS MINUMAN BAJIGUR

Bajigur merupakan salah satu minuman khas daridaerah Jawa Barat. Minuman yang satu ini memiliki rasa manis dan gurih karena terbuat dari santan dan gula merah. Minuman ini biasa menjadi teman ketika santai dan senggang dan dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan. Bajigur biasanya dijual bersama dengan aneka makanan lain seperti jagung,kacang kedelai, ubi, dan pisang rebus.

Menjalankan usaha minuman legendaris dari tanah Sunda ini cukup mudah karena bahan bakunya mudah didapat dan harganya terjangkau. Kelapa untuk membuat santan, gula merah, jagung, kacang kedelai, ubi, dan pisang banyak tersedia di pasar-pasar tradisional. Bajigur sendiri terasa enak jika dinikmati manakala cuaca sedang dingin. Kepulan asap bajigur yang berbaur aroma daun pandan menyajikan sensasi tersendiri. Terlebih lagi ketika mengalir melalui kerongkongan dan berakhir dalam lambung. Rasa hangat segera menjalari tubuh, dan ada irisan kolang-kaling yang ngerekes saat dilumat gigi. Bahkan bajigur menjadi sensasi yang pas jika dipadukan dengan ubi, pisang atau kacang rebus.

Selama ini para pedagang bajigur rata-rata menjual/ menggelar dagangan mereka dengan berkeliling menggunakan gerobak dorong. Cukup jarang menemui pedagang minuman ini yang menetap di lokasi tertentu. Namun hal tersebut hanya masalah kebiasaan saja. Tidak ada salahnya jika menjual minuman ini dengan menempati tempat yang sudah paten/ menetap. Lokasi-lokasi yang biasa digunakan sebagai tempat menjajakan minuman ini adalah di titik-titik keramaian sekolah, kantor, dan daerah pemukiman padat.Untuk perlengkapan yang digunakan dalam menjalankan usaha ini antara lain gerobak dorong utnuk berkeliling atau etalase sederhana untuk berjualan tetap. Setengah bagian gerobak untuk meletakkan bajigur, setengahnya lagi untuk aneka makanan pendamping seperti pisang, jagung, ubi, dan juga kacang rebus. Perlengkapan yang lain adalah panci panjang untuk tempat bajigur dan kompor untuk menjaga bajigur tetap hangat.

Resiko yang dihadapi dalam usaha ini antara lain kurangnya pembeli sehingga bajigur tidak habis terjual. Baik berjualan keliling maupun menetap pastikan rute atau lokasi yang dipilih tidak salah sehingga resiko kurangnya pembeli bisa diminimalisir.

Resep Bajigur

Bahan-bahan

500 ml santan encer

150 gram gula merah, sisir halus

50 gram jahe, kupas, memarkan

2 batang kayu manis

Cara membuat

1.     Rebus santan bersama gula merah sambil diaduk hingga gula merah larut. Kemudian saring dan dinginkan.

2.    Panaskan kambali menggunakan api kecil. Masukkan jahe dan kayu manis, biarkan mendidih.

Analisa Usaha Bajigur

Asumsi

Masa pakai gerobak 3 tahun

Masa pakai peralatan mask 3 tahun

Masa pakai peralatan lain-lain 3 tahun

Usaha dijalankan sendiri

a. Biaya Investasi

Gerobak                                               Rp. 2.000.000

Perlatan masak (aneka wadah,

panci, dandang, kompor, dan tabung gas)               Rp.   500.000

Peralatan lain-lain                                   Rp.   100.000

Total investasi                                       Rp. 2.600.000

b. Biaya Operasional per bulan

1. Biaya tetap

Penyusutan gerobak 1/36 x Rp.2.000.000                Rp.    55.600

Penyusutan peralatan masak 1/36 x Rp. 500.000         Rp.    13.900

Penyusutan peralatan lain-lain 1/36 x Rp.100.000      Rp.     2.800

Total biaya tetap                                     Rp.    72.300

2. Biaya variable

Aneka bahan (Rp.150.000 x 30 hari)                    Rp. 4.500.000

Gas (Rp.15.000/ 3 hari x 30 hari)                     Rp.   150.000

Total biaya variable                                  Rp. 4.650.000

Total biaya operasional                               Rp. 4.722.300

c. Penerimaan per bulan

Bajigur (50 gelas x Rp.1.000/gelas x 30 hari)         Rp. 1.500.000

Pisang rebus (30 buah x Rp.1.000/buah x 30 hari)      Rp.   900.000

Ubi rebus (30 buah x Rp.1.000/ buah x 30 hari)        Rp.   900.000

Jagung rebus (30 buah x Rp.1.500/buah x 30 hari)      Rp. 1.350.000

Kacang rebus (30 buah x Rp.1.500/buah x 30 hari)      Rp. 1.350.000

Total Penerimaan                                      Rp. 6.000.000

d. Keuntungan per bulan

Keuntungan = Total penerimaan-Total biaya operasioanl

= Rp.6.000.000-Rp.4.722.300

= Rp. 1.227.700

e. Revenue Cost Ratio (R/C)

R/C =Total Penerimaan : Total biaya operasional

= Rp. 6.000.000 : Rp. 4.722.300

= 1,27

f. Pay Back Period

Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan

= (Rp.2.600.000 : Rp. 1.277.700) x 1 bulan

Diolah dari berbagai sumber

( Sumber :www.bisnisukm.com)

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment